Menghadapi Endermen yang Sulit Dicapai
Saat saya memulai perjalanan untuk mengumpulkan barang-barang yang diperlukan untuk perjalanan saya ke The End, saya tahu bahwa tugas pertama dan terpenting adalah mengumpulkan Mutiara Ender. Mutiara ini hanya bisa didapatkan dari Endermen, makhluk tinggi dan gelap dengan mata ungu bersinar. Saya selalu takut pada Endermen, tapi sekarang saya tidak punya pilihan selain menghadapi mereka.
Saya memberanikan diri keluar di malam hari, jantung saya berdetak lebih cepat di setiap langkah. Kegelapan seakan tak ada habisnya, hanya sesekali cahaya obor berkedip dari markasku di kejauhan. Saat aku melihat sekeliling, aku akhirnya melihat mata ungu yang tidak salah lagi itu. Seorang Enderman! Saya berhenti, mengingat aturan yang paling penting: jangan menatap mata mereka.
Perlahan, aku mengangkat pedang berlianku, tanganku berkeringat saat menggenggamnya. Aku menarik napas dalam-dalam dan bergegas menuju Enderman. Itu mengeluarkan suara yang aneh dan menakutkan dan tiba-tiba menghilang, membuatku tidak mengayunkan pedangku. Ini akan lebih sulit dari yang saya kira. Aku menghabiskan sisa malam itu dengan mengejar bayangan, hanya melihat Endermen sesaat sebelum mereka menghilang lagi.
Uji Coba, Kesalahan, dan Kemajuan Bertahap
Upaya pertamaku untuk memburu Endermen adalah sebuah bencana. Mereka akan berteleportasi sebelum saya dapat menjangkau mereka, atau saya secara tidak sengaja menatap mata mereka dan mendapati diri saya lari dari makhluk marah yang tingginya dua kali lipat dari saya. Suatu kali, aku nyaris tidak bisa melarikan diri dengan segera membangun tempat perlindungan setinggi dua blok dan bersembunyi di dalam, jantungku berdebar kencang saat mendengar Enderman yang marah di luar.
Namun dalam setiap pertemuan, saya belajar sesuatu yang baru. Saya mengetahui bahwa Endermen tidak dapat melewati air, jadi saya mulai bertarung di dekat air bila memungkinkan. Ini membuat saya lebih mudah untuk bertahan hidup. Saya juga belajar memanfaatkan lingkungan untuk keuntungan saya dengan menempatkan balok atau menggunakan medan untuk menjauhkannya dari saya.
Keterampilan pedangku juga meningkat. Saya belajar mengatur waktu serangan saya dengan lebih baik, meskipun terkadang saya masih menerima serangan dari lengan panjang mereka. Perlahan tapi pasti, saya mulai mengumpulkan Ender Pearls. Setiap mutiara terasa seperti piala, bukti bahwa saya menjadi lebih baik dan lebih bertekad.
Jalan Mata Ender
Setelah akhirnya mengumpulkan beberapa Mutiara Ender, saya fokus membuat Eyes of Ender. Prosesnya sederhana—gabungkan Ender Pearl dengan Blaze Powder. Namun, untuk mendapatkan Blaze Powder memerlukan perjalanan berbahaya lainnya ke Nether. Saya menghabiskan beberapa hari untuk mempersiapkan perjalanan ini, mengumpulkan perbekalan yang saya perlukan dan mempersiapkan diri menghadapi bahaya yang akan saya hadapi di tempat yang berapi-api itu.
Perjalanan saya ke Nether sangat sulit, tetapi saya berhasil mengalahkan cukup banyak Blaze untuk mendapatkan Blaze Powder yang saya butuhkan. Kembali ke Dunia Atas, saya menggabungkan Mutiara Ender dengan Bubuk Api di meja kerajinan saya. Eyes of Ender yang saya buat terasa kuat, seolah penuh keajaiban. Saya telah berhasil, tapi ini baru permulaan.
Dengan penuh semangat, saya mengeluarkan Eye of Ender pertama saya ke luar. Saya melemparkannya ke udara, dan benda itu melayang ke arah tertentu sebelum jatuh ke tanah. Saya mengambilnya dan mulai mengikuti jalurnya. Saya mengulangi proses ini berulang kali: lemparkan Mata, perhatikan kemana perginya, bergerak ke arah itu, dan kemudian lakukan lagi. Kadang-kadang Mata itu pecah, jadi saya harus menggunakan yang lain.
Kesimpulan
Saat aku berdiri di tempat di mana Eye of Ender terakhir menuntunku, aku merasa lelah sekaligus bersemangat. Mengumpulkan Mutiara Ender dan membuat Mata Ender ternyata jauh lebih sulit dari yang saya perkirakan. Ada banyak kejadian yang nyaris terjadi dan momen-momen yang membuat frustrasi. Namun, itu juga merupakan perjalanan luar biasa di mana saya belajar dan berkembang pesat, mendorong diri saya melampaui apa yang saya pikir bisa saya lakukan.
Perjalanan ini telah mengubah saya—saya bukan lagi pemain penakut yang pernah bersembunyi dari Endermen. Saya telah menghadapi ketakutan saya, meningkatkan keterampilan saya, dan menjadi lebih kuat. Setiap Mutiara Ender dalam inventarisku adalah kemenangan kecil, pengingat akan tantangan yang telah aku atasi. Eyes of Ender yang saya buat bukan hanya benda ajaib; itu adalah simbol kerja keras dan kreativitas saya.
Saat malam mulai tiba, saya menandai lokasi di peta saya dan mulai berjalan jauh kembali ke markas saya. Masih banyak yang harus dilakukan—saya perlu menggali dan menemukan bentengnya. Tapi untuk saat ini, saya membiarkan diri saya merasa bangga. Saya telah mengambil langkah besar pertama menuju tujuan akhir saya: menghadapi Ender Dragon. Akhir telah menunggu, dan saya selangkah lebih dekat untuk mencapainya.
Gaming Center
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.